Sunday, June 21, 2015

ISTILAH SEBUTAN bagi keturunan Nabi Muhammad SAW .

Tak banyak yang tahu darimana asal muasal sebutan Habib. Orang awam hanya paham, Habib identik dengan ustadz keturunan Arab dengan stereotip berjanggut tebal dan bersorban. Publik hanya mengetahui bahwa Habib adalah pendakwah yang harus dihormati.
Jika ditelisik dalam perspektif antropologis, munculnya Habib merupakan fenomena ‘penghormatan’ terhadap keturunan Nabi Muhammad SAW. Sebutan Habib itu dinisbatkan secara khusus terhadap laki-laki keturunan Nabi Muhammad SAW melalui pernikahan Sayyidah Fatimah az-Zahra ra dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra yang berputra Hasan dan Husein serta Zainab.
Istilah Habib umumnya mengacu kepada keturunan Rasulullah SAW yang dari Hadaramaut Yaman. Namun keturunan Nabi Muhammad SAW yang bukan dari Hadramaut umunya memakai gelar Sayyid atau Syarif. Bagi para perempuan keturunan Nabi Muhammad SAW, di Indonesia umumnya disebut Syarifah.
Di Indonesia gelar untuk keturunan Rasulullah SAW menjadi bermacam-macam. Beberapa diantaranya Yek untuk daerah Jawa, Ayip untuk daerah Palembang dan sekitarnya. Ada pula gelar mereka yang sudah akrab bagi warga Banten dan sekitarnya yakni Tubagus. Gelar Tubagus diberikan bagi keturunan Rasulullah SAW dari fam Azmatkhan. Fam ini diambil dari Sayyid Abdul Malik Sayyid Abdul Malik lahir di kota Qasam, sebuah kota di Hadhramaut, sekitar tahun 574 Hijriah.
Ia juga dikenal dengan gelar “Al-Muhajir Ilallah”, karena beliau hijrah dari Hadhramaut ke Gujarat untuk berdakwah sebagaimana kakeknya, Sayyid Ahmad bin Isa, digelari seperti itu karena ia hijrah dari Iraq ke Hadhramaut untuk berda’wah. Menurut Sayyid Salim bin Abdullah Asy-Syathiri Al-Husaini (Ulama’ asli Tarim, Hadramaut, Yaman), keluarga Azmatkhan yang merupakan leluhur Walisongo dinusantara adalah dari Qabilah Ba’Alawi atau Alawiyyin asal HadramautYaman, dari gelombang pertama yang masuk di nusantara dalam rangka penyebaran Islam.
Dari trah itulah muncul gelar khusus, yaitu Habib (yang tercinta), Sayid (tuan), Syarif (yang mulia) Tubagus, dan lain sebagainya. Gelar Habib juga berarti panggilan kesayangan dari cucu kepada kakeknya dari golongan keluarga tersebut. (Sumber: Wikipedia)
Berdasarkan catatan Rabithah Alawiyah, organisasi yang melakukan pencatatan silsilah para habib, ada sekitar 20 juta orang di seluruh dunia yang menyandang gelar ini. Mereka yang juga disebut alawiyin atau saadah itu terdiri dari 114 marga. Menurut Ar-Rabithah, hanya keturunan laki-laki saja yang berhak menyandang gelar Habib.
Di kalangan Arab-Indonesia, menurut catatan Rabithah Alawiyah, ada sekitar 1,2 juta orang yang ‘berhak’ menyandang sebutan Habib. Mereka memiliki moyang yang berasal dari Yaman, khususnya Hadramaut.
Dari merekalah tersusun silsilah yang menjuntai hingga belasan abad, dari Hadramaut (Yaman) hingga ke Tanah Abang (Jakarta). Yaitu sebuah silsilah keturunan Nabi Muhammad SAW dari garis keturunan Sayyidah Fathimah ra, yang menikah dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra. Sebutan yang paling populer untuk ‘menghormati’ para keturunan Nabi Muhammad SAW dari jalur Sayyidah Fathimah ra ini adalah Habib atau Habaib (jamak).
Selain itu, untuk keturunan Rasulullah saw, dengan menarik garis keturunan secara matrilineal (keturunan dari perempuan ) di Indonesia dianggap bukan habib meski secara umum masih dinilai sebagai keturunan Rasulullah SAW. Keturunan Rasulullah SAW yang dari jalur Ibu kalau di negara-negara Timur Tengah dan India disebut Mirza.
Para Habib sangat dihormati oleh masyarakat muslim Indonesia, karena dianggap sebagai tali pengetahuan yang murni dari garis keturunan langsung Nabi Muhammad. Penghormatan ini sangat membuat gusar para kelompok anti-sunnah yang mengait-kaitkan hal ini dengan bid’ah. Faktanya, Habaib di Indonesia sangat banyak memberikan pencerahan dan pengetahuan akan agama Islam. Sudah tak terhitung jumlah orang yang akhirnya memeluk agama Islam di tangan para Habib itu.
Komunitas keturunan Sayyidah Fathimah ra dikelompokkan ke dalam sejumlah famili (fam), yang kemudian tercermin dalam nama keluarga yang disandangnya, seperti Syihab atau Shahab, Assegaf, dan sebagainya. Salah satu fam yang menonjol adalah Assegaf. Bahkan tiga sosok Habib yang cukup menghebohkan ‘dunia intelejen’ di Indonesia itu menyandang nama Assegaf. Mereka adalah Mahmud bin Ahmad Assegaf, Abdurrahman Assegaf dan Nur Hidayat Assegaf
Di luar tiga sosok tersebut, ada pula Habib yang kerap mewarnai hingar bingar politik di Indonesia. Ia tak lain Habib Rizieq Shihab, Ketua FPI (Front Pembela Islam). Habib Rizieq dikenal luas lantaran menerapkan cara-cara destruktif dalam menegakkan syariat Islam.
Selain Rizieq, tentu masih banyak Habib yang berdakwah dengan cara moderat, damai dan menenteramkan. Semisal Habib ali Kwitang Habib Lutfi bin Yahya Pekalongan Jawa Tengah yang menjadi Ketua Thariqah Muktabaroh PBNU, Alm. Habib Munzir Al Musawa dan Habib. Selain itu, banyak pula Habib yang meniti karir di birokrasi seperti Ali Alatas dan Salim Segaf Al-Jufri.

Umpama saja,beberapa Habib yang populer di Indonesia:

Perlu diingat.......!                                                                        Tentu tidak semua keturunan Arab bisa disebut Habib. Misalnya, Abu Bakar Ba’asyir mantan Amir Mujahidin MMI (Majelis Mujahidin Indonesia) yang kini memimpin Jama’ah Ansharut Tauhid. Menurut Ba’asyir, dirinya bukan keturunan Fathimah ra. Fam-fam Arab non alawiyin atau saadah banyak terdapat di Indonesia. Beberapa diantaranya Baradja, Baswedan, Attamimi, Badjuber, al-Amri dan lain sebagainya.
Kadang-kadang sebutan seperti diatas sering dijadikan guyonan umpamanya ,sebutan yang disandangkan terhadap keluarga Ratu Atut khosiah.dll. apakah hal ini sebuah kebenaran bagi mereka yang menyandang Istilah dan sebutan diatas benar2 keturunan Rasulullah Saw? Wallohu'allambissowab.

Kadang-kadang sebutan seperti diatas sering dijadikan guyonan umpamanya ,sebutan yang disandangkan terhadap keluarga Ratu Atut khosiah.dll. apakah hal ini sebuah kebenaran bagi mereka yang menyandang Istilah dan sebutan diatas benar2 keturunan Rasulullah Saw? Wallohu'allambissowab.

1. Habib Ali Kwitang, Pendiri Majelis Ta’lim Kwitang, Jakarta.

2. Habib Ali Alatas, mantan menteri luar negri

3. Habib Rizieq, pendiri dan ketua FPI

4. Husein Ali Alhabsi, ulama tuna netra ketua Ikhwanul Muslimin Indonesia

5. Habib Hasan Bin Ja’far Assegaf, Pemimpin Majelis Ta’lim Nurul Musthofa, Jakarta

6. Habib Munzir AlMusawa, Pemimpin Majelis Ta’lim Majelis Rasululloh SAW, Jakarta

7. Habib Nabil AlMusawa (adik Habib Munzir), wakil rakyat Kalimantan Selatan di DPR dari Partai Keadilan Sejahtera

8. Habib Aboe Bakar Alhabsi, wakil rakyat Kalimantan Selatan di DPR dari Partai Keadilan Sejahtera

9. Habib Salim Segaf Al-Jufri, Menteri Sosial Kabinet Indonesia Bersatu II

10. Habib Muhammad Ridwan Al-Jufrie, Qari & Hafidz Muda dari Jawa Barat yang Kuliah di Al-Azhar University Cairo.




5 comments:

  1. Pernah denger kalau di lombok sebutan yek = habib , itu bener bang?

    ReplyDelete
  2. Saya mau bantu jawab ya, yek/ yik itu panggilan kehormatan untuk putra habaib dan merupakan singkatan dr Sayyid. Panggilan Yik berbeda dng Habib karena kl beliau2 yg Habib lebih mengerti ttg ilmu agama serta pandai berdakwah menyebarkan agama islam.

    ReplyDelete
  3. Kalo sebutan 'Yik' untuk perempuan itu apa?

    ReplyDelete
  4. ADAKAH KETURUNAN NABI DI DALAM AL QURAN?

    Istilah keturunan nabi saja tidak ada di dalam Al Quran begitu juga istilah keturunan ahlul bait atau keturunan rasul.

    Sama halnya seperti dengan tidak adanya istilah keturunan presiden, keturunan gubernur, keturunan bupati atau keturunan walikota. Karena nama nabi, rasul adalah nama jabatan anugerah langsung dari Allah SWT sedang ahlul bait adalah nama sanjungan terhadap para nabi atau rasul-Nya dengan keluarga beliau.

    Lalu yang ada apa? Ya Istilah tegasnya menyebut nama sang tokoh baik nabi maupun rasul langsung seperti KETURUNAN ADAM, KETURUNAN IBRAHIM, KETURUNAN ISRAEL (QS. 19:58). Hal sama dengan sebutan istilah pada KETURUNAN SOEKARNO, KETURUNAN JOKO WIDODO, KETURUNAN ANIES BAWESDAN dsb.

    Kemudian adakah sebutan istilah KETURUNAN MUHAMMAD di dalam Al Quran? Jawabannya, bahwa istilah KETURUNAN MUHAMMAD tidak DI-ABADI-KAN di dalam Al Quran sama dengan tidak adanya istilah KETURUNAN NUH (QS. 19:58).

    Mengapa kok sama? Ya karena kedua sang tokoh besar peradaban umat manusia itu NASABNYA MEMANG TELAH DIPUTUS OLEH ALLAH SWT. Bedanya, kalau Nabi Nuh As diputuskan oleh Allah karena ahlul bait, anak kandung beliau durhaka kepada Allah SWT dan Nabi Nuh Itu sendiri (QS. 11:42-46). Sedangkan terhadap Nabi Muhammad SAW diputus oleh Allah SWT karena ahlul bait, anak lelaki beliau telah diwafatkan-Nya ketika masih kecil.

    Ada yang berdalil ketersambungannya melaui jalur keturunan Fatimah binti Muhammad dengan Ali bin Abi Thalib akhirnya mereka mengaku sebagai pelanjut pewaris tahta keturunan Muhammad SAW?

    Bunda Fatimah tidak sama dengan Maryam yang tidak mempunyai suami jadi anaknya Isa Al Masih bisa disebut menjadi ISA AL MASIH IBNU MARYAM (QS. 19:34). Karena Fatimah mempunyai suami, Ali bin Abi Thalib walaupun dia saudara sepupu dari Nabi Muhammad SAW terhadap anak lelaki kedua pasangan itu tidak bisa disebut sebagai HASAN BIN FATIMAH atau HUSEIN IBNU FATIMAH (QS. 33:4-5).

    http://www.thariqahalawiyah.com/gelar-habib/#comment-3

    ReplyDelete