Friday, June 5, 2015

DR.ZAKIR NAIK ;Trinitas tidak ada di Alkitab, tapi “Trinitas” ada di Al-Qur’an

Trinitas atau Tritunggal adalah salah satu doktrin utama dalam kekristenan yg juga merupakan salah satu “jurang” yg memisahkan antara agama Islam dg agama Kristen, yg mana bila kedua umat sepakat tentang permasalahan ini, mereka akan lebih mudah untuk bersatu. Agama Islam dan Kristen sama2x mengakui mempunyai Tuhan yang Maha Esa, Tuhan yg satu, akan tetapi dalam konsep yg berbeda. Dalam Islam konsep Tuhan yg satu benar2x dipercaya seperti apa adanya, persis seperti bunyinya, akan tetapi kepercayaan dalam (sebagian besar aliran) Kristen mengatakan bahwa Tuhan mereka adalah satu tetapi tiga, Tuhan yg satu tapi mempunyai tiga pribadi yg berbeda.
Umat Kristen mengaku punya Tuhan Bapa, Tuhan Putra, dan Tuhan Roh Kudus. Tapi mereka bukanlah tiga Tuhan melainkan satu Tuhan. Bagaimanakah sebenarnya konsep Tuhan yg tiga tapi satu itu? Bagaimanakah konsep Tuhan yg satu tapi berwujud tiga pribadi yg berbeda itu? Benarkah ajaran itu memang adalah ajaran dasar yg utama dalam Kristen? Kita akan lihat dalam berbagai sudut pandang. Sedangkan dalam beberapa tempat lain yang membahas hal yg sama menurut saya masih belum memberikan informasi yg cukup tentang topik ini
Logika dan analogi
Sekalipun menjadi salah satu doktrin utama dalam kekristenan, tetapi ternyata konsep Trinitas ini sangatlah sulit untuk dijelaskan oleh siapapun, termasuk umat Kristen sendiri, baik yg awam maupun para pendeta dan pasturnya yg terpelajar sekalipun. Kenapa? Ya, karena konsep Trinitas ini memang adalah benar2x suatu konsep yg tidak sejalan dg logika akal budi manusia. Ia mampu hidup selama lebih dari seribu tahun karena diajarkan sebagai suatu doktrin yg tidak boleh ditolak oleh siapapun umat Kristen, dan tidak boleh dipertanyakan, hanya wajib untuk diimani saja.
Siapapun yg mencoba menjelaskannya pasti akan menemui kegagalan. Sudah banyak orang yg mencoba untuk menjelaskannya juga dg menggunakan analogi untuk memudahkan logika berpikir untuk menerimanya, tapi tidak ada satupun dari analogi2x itu yg dapat menjalankan tugasnya dg baik.
Konsep Trinitas yg mereka yakini itu kurang lebih demikian :
Tuhan itu ada satu, tapi mempunyai tiga wujud, yaitu : sebagai Tuhan Bapa, Tuhan Putra (Yesus) dan Tuhan Roh Kudus. Tapi mereka bukanlah tiga Tuhan yg berbeda, melainkan satu Tuhan yg sama. Semuanya adalah Tuhan, dan semuanya mempunyai derajat ketuhanan yg sama. Diantara ketiganya tidak ada yg lebih tinggi dari yg lain, alias punya derajat ketuhanan yg sama.”
Tuhan Bapa adalah “Tuhan yg duduk di singgasana-Nya di surga”, Tuhan Putra adalah “firman Tuhan” yg kemudian lahir ke dunia menjadi seorang manusia yg bernama Yesus, sedangkan Roh Kudus adalah suatu roh yg berasal dari Tuhan. Ketiganya mempunyai tugasnya masing2x. Saya tidak akan menjelaskan tentang tugas2x mereka karena akan memerlukan penjelasan yg sangat panjang dan berhubungan dg seluruh konsep kekristenan, seperti : konsep penciptaan alam semesta dan manusia, dosa waris, misi penyelamatan manusia, penyaliban, penebusan dosa, dll. Saya anggap anda sudah mengetahuinya, atau kalau belum, anda bisa mencari tahu tentang itu di tulisan lain. Atau anda bisa menunggu tulisan saya berikutnya kalau saya berkesempatan untuk menuliskannya di sini, insyaallah.
Pertanyaannya adalah, bagaimana mungkin mengatakan tiga wujud pribadi yg berbeda itu adalah satu Tuhan yg sama? Bagaimana untuk memahami bahwa Tuhan Bapa, Yesus, dan Roh Kudus itu bukanlah tiga Tuhan tetapi satu Tuhan?
Mengenai hal ini, tidak pernah ada umat Kristen yg dapat menjelaskannya dg memuaskan secara logis dan ilmiah. Kalau secara doktrinal ya memang itulah yg mereka lakukan sehari-hari. Untuk menutupinya kebanyakan mereka akan menjelaskannya menggunakan berbagai analogi yg diharapkan dapat menjadi pengantar bagi pikiran logis manusia. Tapi apakah benar analogi2x itu dapat menjalankan tugasnya dg baik? Kita akan lihat di pembahasan di bawah ini.
Analogi2x yg sering dipakai oleh umat Kristen untuk menjelaskan Trinitas ini misalnya adalah :
Trinitas itu seperti matahari
Matahari mempunyai tiga bagian yg tidak terpisahkan. Ada mataharinya sendiri, ada panasnya, dan ada sinarnya, tapi semuanya satu membentuk matahari. Seperti itulah gambaran Trinitas itu. Benarkah? Kita lihat : Dalam Trinitas, Tuhan Bapa adalah Tuhan, Yesus adalah Tuhan, roh kudus adalah Tuhan. Dalam analogi itu, matahari memang adalah matahari, tapi apakah panasnya juga bisa disebut matahari, dan apakah sinarnya juga bisa disebut matahari? Tidak. Analogi ini tidak bisa menjelaskan sama sekali tentang Trinitas.
Trinitas itu seperti rokok
Rokok mempunyai tiga unsur, rokoknya sendiri, apinya, dan asapnya. Ketiganya adalah unsur yg tidak dapat dipisahkan dalam sebuah rokok. Seperti itulah gambaran Trinitas. Benarkah? Kita lihat : jika Tuhan Bapa, Yesus, dan roh kudus semuanya adalah disebut Tuhan, dalam analogi itu rokoknya sendiri memang disebut rokok, tapi apakah apinya bisa disebut rokok? Apakah asapnya bisa disebut rokok? Tidak. Analogi inipun sama sekali juga salah dan tidak dapat dipakai untuk menjelaskan Trinitas.
Trinitas itu seperti air
Air adalah suatu unsur yg dapat mempunyai tiga wujud yaitu : padat, cair, dan gas. Ada es, air, dan uap. Kita harus ingat bahwa komponen air dalam wujud apapun adalah tetap sama yaitu H2O. Dua atom hidrogen dan satu atom oksigen. Unsur pokoknya sama, hanya bentuknya saja yg berubah. Seperti itulah gambaran Trinitas. Analogi ini tampaknya adalah analogi terbaik yg dapat diberikan untuk menjelaskan Trinitas secara logis, dan sepintas memang tampak dapat menjelaskan tentang Trinitas itu. Akan tetapi kalau kita pikirkan lagi, ternyata analogi inipun juga tidak dapat menjelaskan Trinitas dg baik.
Mereka mengatakan bahwa bentuk air bisa berubah, tapi unsurnya tetap sama, yaitu H2O. Bagaimana dg Trinitas? Apakah juga berubah bentuk dari unsur yg sama? Tuhan dan roh kudus berbentuk roh (dalam kepercayaan Kristen), dan makhluk hidup (manusia/Yesus) terdiri dari daging dan tulang, dimana manusia juga butuh makanan untuk hidup, jadi mereka tidak sama. Unsur mereka berbeda, jika air dalam bentuk berbeda tetap mempunyai unsur yg sama, yaitu H2O, maka Trinitas dalam bentuk yg berbeda adalah memang terdiri dari unsur yg berbeda. Jadi mereka tidak sama, mereka berbeda.
Yesus telah memberikan kesaksiannya dalam hal ini dalam Lukas (24) : ayat 36-39, dimana Yesus meminta murid2xnya untuk melihat, memegang dan meraba dirinya, tangan dan kakinya. Bahwa ia adalah makhluk yg terdiri dari daging dan tulang, bukan roh yg tidak berdaging dan tidak bertulang. Kemudian ia juga makan sepotong ikan goreng untuk membuktikan bahwa ia juga makhluk hidup yg butuh makanan, bukan roh yg tidak butuh makan.
Ternyata analogi inipun tetap tidak dapat menjelaskan Trinitas dg baik. Jadi jelas, analogi apapun tidak akan dapat menjelaskan tentang konsep Trinitas ini. Bagaimanapun manusia memaksakan untuk menjelaskannya, tidak ada satupun yg akan berhasil. Kenapa? Umat Islam punya jawaban yg sangat mudah untuk itu, yaitu karena memang bukan demikian kenyataannya. Dan Allah tidak akan mengijinkan manusia untuk menjelaskan tentang esensi diri-Nya dimana Dia sendiri tidak pernah mengajarkan seperti itu.
Frans Donald, seorang pemeluk Kristen Katolik yg kemudian menganut Kristen Tauhid yg tidak percaya Trinitas dan ketuhanan Yesus, dalam bukunya “Allah dalam Alkitab dan Al-Qur’an. Sesembahan yang sama atau berbeda?” menyatakan :
Suatu kebenaran semakin pasti terbukti benar jika tidak bisa dibuktikan salah. Dan suatu (yg tampak seperti) kebenaran tidak perlu dipertahankan sedikitpun jika telah terbukti keliru.”
Ayat Trinitas dalam Alkitab/Bible
Mungkin memang Trinitas bukanlah sesuatu ajaran yg logis menurut pikiran manusia, tapi tetap harus dipercayai karena terdapat ayat2x dalam Bible yg menyatakan hal itu, baik di Perjanjian Lama maupun di Perjanjian Baru. Demikian menurut umat Kristen. Benarkah? Kita akan lihat.
Ada yg mengatakan bahwa pada kitab Kejadian di Alkitab Perjanjian Lama terdapat informasi yg dapat kita simpulkan sebagai bukti adanya Trinitas. Saya katakan, hal itu jelas2x dipaksakan. Tidak ada satupun ayat di dalam kitab Kejadian yg menyatakan dg jelas tentang adanya Trinitas. Bahkan kitab Kejadian itu sangat penuh dg masalah seperti yg terdapat pada proses penciptaan alam semesta yg sama sekali tidak logis dan bertentangan dg ilmu pengetahuan modern yg telah terbukti secara empiris (semoga lain waktu saya bisa membahas dan membuktikannya di blog ini, insyaallah) Bahkan kata “Trinitas” itu sendiri juga tidak ada dalam keseluruhan Alkitab.
Kata2x …Allah menciptakan…, …Roh Allah melayang-layang…, …Berfirmanlah Allah… padaKejadian 1: 1-3 tidaklah dapat dipahami sebagai Tuhan Bapa, Roh kudus, dan Yesus (Firman). Apalagi menyatakan kalau mereka adalah satu Tuhan dan bukannya tiga Tuhan. Kalau anda membaca ayat2xnya dg lengkap, anda akan setuju dg saya. Bunyi ayatnya demikian :
1:1. Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allahmelayang-layang di atas permukaan air.
1:3. Berfirmanlah Allah: “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi.
Bagian mana yg menyatakan tentang Tuhan Bapa, Tuhan Putra (Yesus), dan Tuhan Roh kudus disana? Mana pula yg menyatakan ketiganya adalah satu Tuhan, bukan tiga Tuhan? Tidak ada! Menggunakan ayat itu untuk menyatakan bukti Trinitas di Alkitab jelas adalah suatu hal yg dipaksakan.
Begitu juga dalam Alkitab Perjanjian Baru, ada yg menggunakan ayat dalam Matius 28 : 19 untuk menyatakan konsep Trinitas dalam Bible. Bunyi ayatnya sebagai berikut :
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
Apakah ayat ini dapat menyatakan Trinitas? Sama sekali tidak. Membaptis dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus tidaklah berarti bahwa mereka (ketiganya) adalah satu. Membaptis dg tiga oknum bukan berarti ketiganya adalah satu oknum yg sama. Kalau ada yg berkata : “undanglah mereka ke pesta kita atas nama Tukul, Pepi, dan Ngatini”, itu tidaklah berarti kalau Tukul, Pepi, dan Ngatini itu adalah satu orang yg sama. Tidak, itu tidak logis. Tanpa menambahkan kata “Allah” di depan masing2x menjadi : Allah BapaAllah Putra, dan Allah Roh Kudus, kita juga tidak bisa mengatakan bahwa ayat itu dimaksudkan sebagai unsur ketuhanan. Kalaupun ayat ini dimaksudkan untuk membaptis dg nama “Tuhan”, maka artinya di sana bukan ada satu Tuhan tapi tiga Tuhan. Dan umat Kristen mengaku tidak percaya pada tiga Tuhan, tapi pada satu Tuhan yg berwujud tiga oknum Tuhan. Jadi jelas ayat ini juga tidak dapat dipakai untuk menyatakan adanya konsep Trinitas di Alkitab.
Masih beberapa ayat lagi yg sering dipakai untuk menyatakan adanya konsep Trinitas di Alkitab, tapi semuanya tidak dapat mencapai tujuan yg diinginkan dg jelas, semuanya hanya penjelasan yg dipaksakan yg tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis, yg semakin jelas menunjukkan bahwa sebenarnya konsep Trinitas memang tidak ada di Alkitab.
Satu-satunya ayat di Alkitab yg paling dekat dg konsep Trinitas (dan memang hanya satu2xnya) yg selalu dijadikan rujukan utama dalam menyatakan bukti konsep Trinitas di Alkitab adalah : 1 Yohanes 5 : 7-8
Ada tiga yg memberi kesaksian, yaitu Bapa, Putra, dan Roh Kudus, dan ketiganya adalah satu”.Kalimat ini sangat jelas menyatakan bahwa ketiga oknum yaitu : Bapa (Allah), Putra (Yesus), dan Roh Kudus, adalah satu oknum yg sama, dan karenanya sangat dekat dg konsep Trinitas yg dipercayai dalam ajaran Kristen sehari-hari.
Bunyi lengkap ayat di Alkitab Perjanjian Baru ini adalah sebagai berikut :
5:7 Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.
5:8 Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi): Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.
Tetapi ayat ini ternyata adalah salah satu ayat yg paling bermasalah dalam Alkitab. Kenapa? Tidakkah anda melihat adanya kejanggalan di sana? Apakah itu? Ya, anda benar. Di sana terdapat kata2x yg diletakkan dalam tanda kurung! Kenapa demikian? Apa artinya tanda kurung itu, dan mengapa ada kalimat yg diletakkan di dalam tanda kurung itu? Ya, anda benar lagi. Dalam kitab suci, kata2x yg berada dalam tanda kurung adalah dimaksudkan sebagai penjelasan dari penulis/penerjemah bila ingin membuat bunyi ayatnya menjadi jelas maksudnya. Hal ini terdapat dalam bagian2x lain di Alkitab, juga bahkan terdapat dalam terjemahan kitab suci Al-Qur’an untuk menjelaskan maksud ayat2xnya tanpa mengubah bunyi ayatnya yg asli.
Dan itu artinya adalah : kalimat yg berada dalam tanda kurung itu adalah bukan bunyi ayat aslinya,bunyi ayat aslinya akan anda dapatkan kalau anda menghilangkan seluruh kata dalam tanda kurung itu. Jadi bunyi ayat aslinya adalah :
5:7-8 Sebab ada tiga yang memberi kesaksian : Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.
Anda lihat! Bila semua kata dalam kurung dihilangkan, bunyi ayat menjadi sangat berbeda artinya. Bunyi ayat aslinya ternyata sama sekali tidak mencantumkan apa yg dianggap sebagai konsep Trinitas dalam Alkitab. Jadi jelasnya, konsep Trinitas dalam ayat2x tsb adalah sesuatu yg ditambahkan, disisipkan ke dalam bunyi ayat yg aslinyaDan karenanya adalah palsu.
Kalau anda membaca Bible versi terbitan baru, bunyi ayat itu sudah dikembalikan ke bentuk aslinya dg menghapus kata2x tentang Trinitas yg dalam Bible terbitan lama telah disisipkan itu.Pengembalian ke bentuk asli ayat dalam naskah tertua ini didukung oleh 32 sarjana Kristen terbaik di dunia dan 52 golongan utama dalam Kristen, dalam suatu penelitian yg menyimpulkan bahwa dari naskah2x tertua yg diketahui dan masih ada, telah diketahui bahwa bunyi ayat yg terdapat di naskah2x tertua adalah tidak menyertakan kalimat yg menyatakan Trinitas itu tadi.
Kalau anda membuka bersamaan beberapa versi Alkitab/Bible, anda akan tahu perbedaannya.
Injil Katolik Roma (Douay version / Roman Catholic Version – RCV) diterbitkan di Rheims pada tahun 1582, dari terjemahan Injil berbahasa latin Jerome, dan diproduksi di Douay pada tahun 1609, merupakan Injil versi tertua yg masih dapat dibeli saat ini. Sedang versi Injil yg diautorisasi diterbitkan pada tahun 1611 dg kehendak dan perintah King James, maka kemudian dikenal sebagai Injil AV (Authorised Version) atau KJV (King James Version). Dan Injil2x itu telah mengalami beberapa kali revisi (?) hingga versi terbaru sekarang ini yg sudah banyak terdapat revisi2x dari versi sebelumnya.
Holy Bible King James Version (KJV) terbitan Amerika tahun 1972 :
1 John 5: 7-8
5:7 For there are three that bear record in heaven, the Father, the Word, and the Holy Ghost: and these three are one.
5:8 And there are three that bear witness in earth, the Spirit, and the water, and the blood: and these three agree in one.
Holy Bible New International Version (NIV) terbitan Amerika tahun 2004 :
1 John 5: 7-8
5:7 For there are three that testify:
5:8 the Spirit, the water and the blood; and the three are in agreement.
Footnote : Late manuscripts of the Vulgate testify in heaven: the Father, the Word and the Holy Spirit, and these three are one. And there are three that testify on earth: the (not found in any Greek manuscript before the sixteenth century)
Alkitab bahasa Indonesia (LAI) terbitan Indonesia tahun 1974 :

I Yohanes 5: 7-8
5:7 Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.
5:8 Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi): Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.
Dan ketiga versi Alkitab/Bible yg saya kutip ini semuanya tidak ada yg dilarang beredar, dan dapat dibeli dg bebas di toko buku manapun yg menjualnya (misalnya Bible NIV milik saya itu saya beli di Gramedia Jakarta awal 2007 ini). Dan ketiganya saya miliki dalam koleksi saya di rumah.
Dari ketiga teks di atas, anda dapat membandingkan sendiri bagaimana perbedaan2x dalam versi2x Alkitab/Bible itu, dan anda dapat mengambil kesimpulan sehubungan dg topik yg sedang kita bahas, yaitu ayat Trinitas dalam Alkitab.
King James Version adalah yg paling “rusak” karena ayat tsb ditulis seolah-olah memang demikianlah bunyi dari ayat aslinya dg tidak adanya tanda kurung yg seharusnya menyertainya. Wajar saja karena saat dibuat (tahun 1611) Bible masih eksklusif dan hanya menjadi hak bagi kalangan gereja dan penguasa tertentu saja yg boleh membukanya, karena itu pengeditan isi Bible oleh pihak2x tertentu dg tendensi tertentu pula, menjadi sangat mungkin karena kurangnya kontrol dari umat.
Dalam buku Misquoting Jesus, kesalahan penyalinan dalam kitab Perjanjian Baru, Bart D. Ehrman menyatakan bahwa : “The King James Bible didasarkan atas manuskrip2x menyimpang dan bermutu rendah yang seringkali tidak dengan akurat mewakili makna naskah aslinya.”
Dan Alkitab terjemahan Indonesia yg dibuat oleh LAI (Lembaga Alkitab Indonesia) sudah “agak lumayan” dg memberikan tanda kurung pada kalimat tambahan tadi, akan tetapi terlihat masih “takut2x” dalam memberikan informasi, dimana ayat yg bersangkutan sudah diberi tanda kurung untuk kata2x tambahan, tapi tidak ada penjelasan apapun di catatan kaki tentang apa yg dimaksudkan dg kata2x dalam kurung itu tadi, sedangkan pada Bible NIV sudah diberi catatan kaki bahwa bagian yg dihapus dari ayat tsb adalah tambahan/sisipan yg tidak ada dalam naskah tertua yg dikenal.
Jadi sangat jelas bahwa Trinitas sebenarnya tidak pernah ada dalam Alkitab/Bible. Satu2xnya ayat yg dg gamblang menjelaskan tentang itu ternyata telah terbukti sebagai suatu pemalsuan.
Trinitas dalam sejarah & asal mula ditetapkan
Kalau Trinitas ternyata tidak ada dalam Alkita/Bible, kenapa hal tsb masih diyakini oleh umat Kristen? dan sejak kapan konsep ini dianut? Hal ini berhubungan erat dg sejarah kekristenan, dari ajaran Yesus yg tumbuh dalam lingkungan umat Yahudi kemudian bermetamorfosis hingga menjadi bentuk kekristenan yg ada sekarang ini.
Sesungguhnya ajaran Trinitas ini sebagaimana telah kita buktikan tidak ada dalam Alkitab, memang tidak pernah diajarkan oleh Yesus. Sedangkan umat Kristen yg mengklaim sebagai “pengikut Yesus” malah mempercayai dan mengajarkan suatu ajaran yg tidak pernah diajarkan oleh Yesus sendiri.
Dalam Alkitab sendiri, sesungguhnya Musa dan Yesus malah mengajarkan konsep ajaran Tauhid sebagai inti ajaran yg sama dg yg dianut oleh umat Islam (dan Hindu? Lihat tulisan saya Hindu dan Islam ternyata sama?), yaitu ajaran tentang ke-esa-an Tuhan, mengajarkan tentang Tuhan yg satu, Tuhan yang Maha Esa. Hal ini dapat kita lihat dg gamblang dalam ayat2x berikut baik di Perjanjian Lama maupun di Perjanjian Baru :
Musa berkatadalam Alkitab Perjanjian Lama di kitab Ulangan: 6 ayat 4
6:4. Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
Dalam bahasa Ibrani :
6:4 Shema o Israel: YHWH Elohim, YHWH Ekhad!
Yesus berkata dalam Alkitab Perjanjian Baru di kitab Markus: 12 ayat 29
12:29 Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
Yesus berkatadalam Alkitab Perjanjian Baru di kitab Yohanes: 17 ayat 3
17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.
(ayat ini mirip dg “dua kalimat syahadat”dalam Islam yg menyatakan bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah)
Tidak adanya ajaran Trinitas dalam kitab suci Kristen baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru juga tercatat di dalam berbagai Encyclopedia yang ada, seperti :
The Encyclopedia of Religion mengakui : “Para teolog dewasa ini sepakat, bahwa Alkitab Ibrani (Perjanjian Lama) tidak memuat doktrin mengenai Trinitas.”
The Encyclopedia of Religion juga mengakui : “Para teolog setuju, bahwa Perjanjian Baru juga tidak memuat doktrin yang jelas mengenai Trinitas
New Catholic Encyclopedia juga mengatakan : “Doktrin Trinitas Kudus tidak diajarkan dalam Perjanjian Lama.”
The New Encyclopedia Britannica menyatakan : “Kata Trinitas atau doktrinnya yang jelas tidak terdapat dalam Perjanjian Baru.”
Sesungguhnya Trinitas itu dalam sejarah mulai disahkan penggunaannya dalam ajaran Kristen adalah sejak Konsili gereja di Konstantinopel pada tahun 381 Masehi yg dipimpin oleh Kaisar Teodosius. Beberapa pendapat yg menyatakan bahwa Konsep Trinitas sudah dirumuskan pada konsili Nicea tahun 325 adalah salah. Konsili Nicea tahun 325 yg sangat kontroversial itu hanya memutuskan bahwa Bapa dan Firman (Allah dan Yesus) adalah satu substansi yg sama. Dan terlepas dari segala kontroversi yg ada, kita hanya akan melihat dari topik kita tentang trinitas, maka konsili Nicea hanya meresmikan “Duanitas” yaitu Allah dan Yesus adalah satu substansi, bukan “Trinitas” yg menyatakan Allah, Yesus, dan Roh Kudus adalah satuRumusan Trinitas baru diresmikan adalah pada tahun 381 Masehi dalam konsili Konstantinopel I, dg menambahkan satu oknum lagi dalam ketuhanan yaitu Roh Kudus.
Kenapa Trinitas dianggap begitu penting dalam ajaran Kristen?
Konsep Trinitas, yaitu dg menambahkan satu oknum lagi dalam unsur ketuhanan adalah untuk memberikan wibawa bagi Alkitab/Bible sebagai kitab suci umat Kristen. Sebenarnya dalam ajaran Kristen (tidak seperti yg masih banyak dipercaya umat Kristen awam) diakui kalau penulis Alkitab/Bible yg terdiri dari banyak kitab yg “dibundel” jadi satu itu adalah bukan para murid utama Yesus yg 12 itu, yg mana nama mereka dijadikan judul kitab2x tsb. seperti kitab Matius, kitab Markus, kitab Lukas, dan kitab Yohanes, melainkan ditulis oleh banyak sekali orang dalam kurun waktu ratusan bahkan ribuan tahun yg mana banyak diantaranya yg bahkan tidak diketahui namanya.
Hal ini tentu saja menimbulkan pertanyaan mengenai keabsahan nilai wahyu/ketuhanan yg ada pada Alkitab/Bible. Bagaimana kita bisa percaya bahwa Alkitab itu berisi firman Tuhan kalau para penulis kitabnya saja tidak diketahui namanya? Apalagi berharap mereka punya kredibilitas yg layak untuk menuliskan “pesan Tuhan”dalam Alkitab?
Maka untuk memberikan wibawa bahwa Alkitab itu memang berisi firman Tuhan, maka dikatakan bahwa memang banyak penulis Alkitab itu yg bahkan tidak diketahui namanya, akan tetapi tulisan mereka tetap bernilai wahyu Tuhan karena dalam menulis mereka semua telah dibimbing oleh Roh Kudus secara langsung. Dan Roh Kudus ini haruslah oknum ketuhanan karena “bimbingannya” harus tidak boleh salah, karena tulisan itu akan dipercaya umat Kristen sebagai wahyu Tuhan. Maka kemudian diresmikanlah Roh Kudus untuk masuk menjadi salah satu oknum Tuhan, meskipun dibelakang hari ternyata harus dibayar mahal karena keinginan untuk memberi wibawa pada Alkitab itu ternyata malah menghancurkan wibawa dari Roh Kudus itu sendiri sebagai pemberi ilham dan pembimbing para penulis Alkitab dalam membuat tulisannya, dg ditemukannya ratusan bahkan ribuan masalah dalam Bible (insyaallah kapan2x saya akan buktikan juga di blog ini).
Sedangkan karena ajaran Kristen sangat terkait dg ajaran dari nabi2x sebelumnya di Perjanjian Lama yg menyatakan bahwa Tuhan itu satu, hanya ada satu Tuhan, maka jadilah bahwa Tuhan itu harus satu, tapi juga harus tiga, maka jadilah konsep Trinitas itu diresmikan dan menjadi dasar keimanan Kristen meskipun dari segi logika akal budi, kitab sucinya (Bible/Alkitab), maupun data sejarah, ternyata benar2x tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, dan telah menyeret umat Kristen ke dalam pola pikir yg sangat membahayakan jiwa karena mereka harus meyakini, mengimani, dan membela habis-habisan doktrin ini tanpa sebuah dasar yg dapat dijadikan pegangan dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Trinitas” dalam Al-Qur’an
Lantas kalau konsep Trinitas tidak ada dalam Alkitab, apakah konsep itu ada dalam Al-Qur’an? “Trinitas” memang ada dalam Al-Qur’an, tapi bukan sebagai ajaran yg harus diimani, malahan menyatakan bahwa mempercayai Tuhan yg satu dari yang tiga itu adalah tidak dibenarkan dan harus dihindari.
Ayat-ayat itu adalah :
QS. An-Nisa (4) : ayat 171
Hai ahli kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya al-Masih, Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya pada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan janganlah kamu mengatakan,”(Tuhan itu) tiga”, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak; segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai pemelihara.”
QS. Al Maidah (5) : ayat 73
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan, “Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Maha Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.”
Sedangkan tidak ada satupun ayat2x dalam Al-Qur’an yg mendukung doktrin Trinitas sebagai ajaran yang harus diimani, sekalipun terdapat orang2x dari umat Kristen yg berusaha mencari-cari pembenaran di Qur’an dg mengutip dan memotong-motong ayat, serta mencabutnya dari konteks pemahaman untuk “digeretnya” ke arah pemahaman yang mendukung doktrin Trinitas yg di agama mereka sendiri ternyata tidak mempunyai dasar yg kuat untuk diimani sebagai salah satu ajaran utama.
Kesimpulan
Konsep Trinitas yg telah menjadi doktrin utama di sebagian besar sekte Kristen dewasa ini, memang benar2x hanya sebuah doktrin sejati, yaitu suatu ajaran yg hanya boleh dan hanya bisa dipercayai saja, tidak boleh dipikirkan dan dipertanyakan. Karena apabila hal itu dipertanyakan, memang tidak akan ada yg mampu menjawabnya, karena memang tidak logis dan tidak dapat dipertanggungjawabkan dg pasti dasar pemuatannya sebagai ajaran inti dari kekristenan.
Bila dilihat dari segi dasar kitab sucinya pun ajaran ini ternyata tidak terdapat dalam Bible. Semua ayat2x yg dipakai untuk menjustifikasi keberadaan dasar ajaran ini dalam Alkitab adalah dipaksakan pemahamannya ke dalam lingkup Trinitas, padahal sebenarnya tidak menjelaskan hal itu. Bahkan satu-satunya ayat yg menjelaskan doktrin Trinitas dg cukup gamblang bahwa 3 oknum Bapa, Putra, dan Roh Kudus adalah satu, yaitu : 1 Yohanes 5 : 7-8 ternyata adalah tambahan/sisipan dari penyalin Alkitab yg ternyata tidak terdapat dalam salinan naskah yg tertua dan dikenal, karenanya ayat itupun tidak dapat dibuat rujukan.
Dari segi sejarahpun ternyata bisa dilihat kalau doktrin Trinitas itu hanyalah sebuah kesepakatan dari pemimpin gereja2x dalam konsili Konstantinopel I tahun 381 M untuk memasukkan satu oknum lagi yaitu Roh Kudus dalam rumusan ketuhanan “duanitas” (Bapa dan Yesus) yg telah disepakati sebelumnya dalam konsili Nicea tahun 325 M
Catatan2x dari berbagai Encyclopedia juga menyatakan bahwa dalam Alkitab/Bible baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru ternyata memang tidak terdapat ayat2x yang secara jelas menyatakan atau mengajarkan tentang doktrin Trinitas ini.
Karena hal2x itulah maka jelas kita ketahui bahwa ajaran Trinitas itu hanyalah sebuah doktrin yang tidak berdasar, karena itu tampaknya sekte Kristen yang tidak menuhankan Yesus dan tidak mempercayai Trinitas seperti komunitas Kristen sekte Saksi Yehovah, Unitarian, dll. ternyata lebih dapat memahami ajaran agamanya dengan benar untuk topik Trinitas ini dibanding saudara2x seagama mereka dalam sekte2x besar seperti Katolik Roma, Protestan, Ortodox, dll. yg banyak mempunyai cabang2x sekte yg menganut doktrin Trinitas sebagai doktrin utama dalam agamanya.
Dari referensi yg saya sebutkan di bawah, tiga diantaranya adalah buku yg ditulis oleh umat Kristen sendiri, yg setelah meneliti ajaran agamanya dari berbagai segi, telah memutuskan untuk meninggalkan doktrin Trinitas ini untuk kembali keajaran Tauhid yg hanya menuhankan Allah, Tuhan Yang Maha Esa.
Dan hal ini juga sekaligus membuktikan bahwa Al-Qur’an adalah kitab suci yg memuat ajaran yg benar yg tidak pernah memberi tempat pada upaya apapun untuk menyelewengkan arti dari ajaran Tauhid yang mengajarkan tentang Tuhan yang satu, Tuhan Yang Maha Esa, seperti yang dijelaskan dg gamblang dalam QS. Al-Ikhlas (112) : 1-4 sebagai berikut :
  1. Katakanlah, “ Dialah Allah, Yang Maha Esa
  2. Allah tempat meminta segala sesuatu
  3. Dia tiada beranak dan tiada diperanakkan
  4. dan tidak ada sesuatupun yang setara dengan Dia.”

2 comments:

  1. Allah Bukanlah Bapa
    Allah Bukanlah Anak
    Allah Bukanlah Roh Kudus....


    Tapi...

    Allah Adalah Bapa,Anak,dan Roh Kudus

    ReplyDelete
  2. Min mungkin lebih baik diskusi lintas agama dulu sebelum membuat postingan, itu lebih bijak sebelum postingan ini beredar, jadi tidak menimbulkan kesalahpahaman. Makasi.

    ReplyDelete