Saturday, January 4, 2014

Rekonstruksi MAJAPAHIT


Rekonstruksi MAJAPAHIT

The Majapahit Cultural Park dikenal juga sebagai The Majapahit Park atau Pusat Informasi Majapahit (PIM).  Suatu proyek berskala nasional yang ditujukan membangun kembali pondasi kebudayaan dan nasionalisme bangsa Indonesia, dengan membangun museum dan kawasan cagar budaya di sekitarnya.  Kenapa MAJAPAHIT yang dipilih dalam program ini ???  Alasan PERTAMA, Majapahit adalah cikal bakal dari Negara Kesatuan Republik INDONESIA yang secara nyata mampu mengimplementasikan ke tata negaraan secara utuh dalam luas wilayah yang mirip dengan Indonesia saat ini.  Alasan KEDUA, Majapahit telah mampu merangkai perbedaan yang ada di kawasan Nusantara dalam satu kesatuan utuh yang berwawasan kebhinekaan / keberagaman.  Alasan KETIGA, Majapahit mampu hadir sebagai salah satu kekuatan besar yang cukup disegani di kawasan Asia Tenggara (dibuktikan dengan banyaknya catatan negara lain atas eksistensinya).  Alasan KEEMPAT, Majapahit pernah menerapkan kebijakan politis “Mitra Satata” (kemitraan yang sederajat) maupun pola negara bawahan di kawasan Asia Tenggara melewati perkawinan kerabat kerajaan dengan kerabat kerajaan mitranya, sehingga Majapahit dapat diterima diseluruh kawasan Asia Tenggara sebagai leluhur kita semua.  Alasan KELIMA, mengingat alasan keempat tersebut, maka semua bangsa Indonesia adalah pewaris sah dari Kerajaan WILWATIKTA (Majapahit) ini, dan INDONESIA adalah transformasi sempurna dari Majapahit dalam bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Proposal terlampir dibuat pada tahun 2007 dan telah dilaksanakan di lapangan.  Pada saat pelaksanaannya, pondasi dari bangunan PIM telah menghantam situs dibawahnya sehingga menimbulkan protes keras para arkeolog dan terpaksa proyek di hentikan sementara.  Untuk diketahui bahwa ibukota Kerajaan Majapahit yang bernama ANTAHWULAN / TROWULAN mempunyai luas sekitar 9 x 11 kilometer persegi, sehingga di geser kemanapun proyek ini jelas akan membentur situs pemukiman masa lalu dibawahnya.  Perlu diambil suatu keputusan strategis dengan menggeser proyek ke wilayah yang mempunyai situs paling rendah tata nilai sejarahnya, mengingat pentingnya proyek ini pula bagi pembangunan jiwa bangsa Indonesia melalui kesadaran tata nilai budaya dan nasionalisme di era globalisasi saat ini.
Keputusan akhir dari proyek ini belum dipublikasikan secara luas, tetapi menurut informasi yang saya terima tidak akan berbeda jauh dari proposal dibawah ini.




































No comments:

Post a Comment