Wednesday, October 24, 2012

GENERASI SASAK DIAMBANG KEHANCURAN


BUDAYA SUKU SASAK yg dulu dikenal patuh,taat,hormat pada leluhur , menjujung tinggi nilai peradaban,sopan santun dan rendah diri,sedikit demi sedikit mulai bergeser ke ambang kehancuran,pendapat ini saya dapatkan dari 3.000 orang & sya hanya memakai 100 org saja sbg xemple,ternyata hasilnya sangat mencemaskan,budaya barat sudah mendominasi sebagian besar generasi sasak lombok.


PULAU LOMBOK YANG EXSOTIC itu kata orang, hotel-hotel dibangun, rumah-rumah makan didirikan dan kafe-kafe bermunculan. Perkembangan ini di satu sisi menguntungkan bagi pendapatan daerah ini,sisi lain kemiskinan masih mendomonasi masyarakat selain rusaknya moral generasi muda. Ironis nya, para pemodal di pulau ini sebagian besar wisatawan asing atau turis. Selain itu hotel-hotel mewah, restoran, dan cafe pun pemilikinya adalah orang asing (bule). Sementara warga, masyarakat daerah ini hanya menjadi penonton alias tukang heran(MEJAK MELET,NGEMPET ELOR )


 Dan sekarang pulau lombokpun dikenal sebagai “party island” oleh para turis mancanegara. Pesta musik di tepi pantai, lampu-lampu disko dengan musik gemerlap pun menghiasi setiap hotel,Bar dan pantai-pantai setiap malamnya. Artinya sedikit demi sedikit Budaya hidup barat mulai menggusur tatanan hidup masyarakat khususnya generasi muda. Inilah pulauku,pulau seribu mesjid. Apa yang daerah ini pertahankan dan banggakan setelah alam, budaya, agama, dan manusia telah tergadai oleh keadaan. entah salah siapa? atau tidak ada yang salah? yang pasti ahlak dan moral bangsa,masyarakat sasak lombok diambang kehancuran.

Analisa ini lebih kuat didukung lewat facebook,youtube, alam wisata,perhatikan seperti apa perubahan itu dan dari segi apa saja.
Perubahan2 itu khususnya bagi generasi sasak lombok diantaranya :

1.cara berpakaian
2.Tegur sapa/Berbicara
3.Yang paling parah adalah dari segi pergaulan.


Kemudian kalau hal ini terus terjadi siapa yg akan bertanggung jawab ?
Pemerintah ?
Toga toma ?
Orang tua ?
Atau Organisasi2 masyarakat lainnya.

Lain orang lain kepala sebuah kalimat yang tidak asing lagi bagi masyarakat,bagi saya hanya mampu mengajak untuk bersama2 mencari solusi dan prihatin dalam maslah ini,melihat perilaku generasi muda yang semakin hari semakin antah berantah,para pejabat saat ini hanya sibuk dengan urusan2 yang sepertinya tidak memihak   sama sekali kepada masyrakat.
Padahal kita/semua tau generasi muda adalah miniatur dari kelangsungan suatu peradaban suku/daerah/negara.
kalau generasi muda sudah seperti ini coba  kita bayangkan apa yang akan terjadi di bumi lombok.
Para tokoh adat & agama selalu sibuk dgn dialoge2 ttg itu,namun mereka lupa kalau kehancuran suatu peradaban dan ahklak generasi muda(manusia)di dasari oleh lingkaran setan yaitu : kemiskinan.

Sebagai manusia biasa yang tak  luput pula dari salah,hanya bisa mengajakk untuk ,mari kita saling nasehat menasehati,saling tegur sapa,bahu membahu agar mewujudkan persatuan dan menghindari gejolak salah paham yang akhir2 ini melanda nusantara.
sepertinya tidak cukup dengan hanya membuka seminar,pembentukan karang taruna atau organisasi lainya,kalau hal itu tidak di imbangi dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat yang kuat,agar terhindar dari kalimat :APAPUN  DILAKUKAN DEMI MEMPERTAHANKAN KEHIDUPAN.

Apalah artinya kita memberikan berbagai macam pandang,mengungkapkan peradaban nenek moyang suku sasak kalau pemimpin sasak sendiri tidak memperhatikan kesejahteraan masyarakat,semua itu hanya akan membuang energi dan waktu sebab masyarakat akan menggunakan kalimat khiasan "MASUK LEWAT TELINGA KANAN KELUAR LEWAT TELINGA KIRI ".
Selama lingkaran setan (kemiskinan ) itu masih menggrogoti masyarakat sasak lombok,saya yakin perjuangan para tokoh masyarakat adat dan tokoh agama di lombok hanya sebagai BUNGA MIMPI DIKALA TIDUR.

Mari kita saling berbagi dan mari kita renungkan hal ini,krn selama ini PEMDA & pihak2 terkait hanya sibuk dgn pembahasan2/dialoge2 yg masih diatas langit ketuju.
Tapi mereka/kita semua, secara langsung tdk sadar akan hal itu bisa mengancam kelangsungan peradaban suku sasak yang dikenal dengan sopan santun dalam segala hal.
Demikian sedikit uraian tentang runtuhnya sebuah tata krama.
Salam maaf dan Ampure.

Wassalam

Nb :
Yth/sdra/i yang secara kebetulan membaca tulisan hati saya
agar sudi kiranya memberikan Kritikan dan saran2 nya.

1 comment: