Rekonstruksi MAJAPAHIT

Nama WILWATIKTA yang identik dengan MAJAPAHIT

Posted by WILWATIKTA (Majapahit) museum on 26 Februari 2012

Posted in: Sejarah WILWATIKTA. 

Nama RESMI dari Kerajaan sesuai yang tertulis dalam inskripsi kerajaan, baik berupa Prasasti ataupun dokumen kenegaraan adalah : WILWATIKTA tapi kadangkala disebut pula dengan TIKTA WILWA.
Akan tetapi masyarakat luas justru mengenalnya berdasarkan nama sankritme lokasi, yaitu : MAJAPAHIT. Adapun yang melandasinya adalah keterangan pada “Kitab PARARATON” seperti foto diatas.

The MAJAPAHIT Cultural Park

Posted by WILWATIKTA (Majapahit) museum on 30 Desember 2011

Posted in: The MAJAPAHIT Cultural Park. Tagged: Kerajaan Majapahit, Majapahit, Museum, Trowulan, Wilwatikta. Tinggalkan Sebuah Komentar

The Majapahit Cultural Park dikenal juga sebagai The Majapahit Park atau Pusat Informasi Majapahit (PIM).  Suatu proyek berskala nasional yang ditujukan membangun kembali pondasi kebudayaan dan nasionalisme bangsa Indonesia, dengan membangun museum dan kawasan cagar budaya di sekitarnya.  Kenapa MAJAPAHIT yang dipilih dalam program ini ???  Alasan PERTAMA, Majapahit adalah cikal bakal dari Negara Kesatuan Republik INDONESIA yang secara nyata mampu mengimplementasikan ke tata negaraan secara utuh dalam luas wilayah yang mirip dengan Indonesia saat ini.  Alasan KEDUA, Majapahit telah mampu merangkai perbedaan yang ada di kawasan Nusantara dalam satu kesatuan utuh yang berwawasan kebhinekaan / keberagaman.  Alasan KETIGA, Majapahit mampu hadir sebagai salah satu kekuatan besar yang cukup disegani di kawasan Asia Tenggara (dibuktikan dengan banyaknya catatan negara lain atas eksistensinya).  Alasan KEEMPAT, Majapahit pernah menerapkan kebijakan politis “Mitra Satata” (kemitraan yang sederajat) maupun pola negara bawahan di kawasan Asia Tenggara melewati perkawinan kerabat kerajaan dengan kerabat kerajaan mitranya, sehingga Majapahit dapat diterima diseluruh kawasan Asia Tenggara sebagai leluhur kita semua.  Alasan KELIMA, mengingat alasan keempat tersebut, maka semua bangsa Indonesia adalah pewaris sah dari Kerajaan WILWATIKTA (Majapahit) ini, dan INDONESIA adalah transformasi sempurna dari Majapahit dalam bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Proposal terlampir dibuat pada tahun 2007 dan telah dilaksanakan di lapangan.  Pada saat pelaksanaannya, pondasi dari bangunan PIM telah menghantam situs dibawahnya sehingga menimbulkan protes keras para arkeolog dan terpaksa proyek di hentikan sementara.  Untuk diketahui bahwa ibukota Kerajaan Majapahit yang bernama ANTAHWULAN / TROWULAN mempunyai luas sekitar 9 x 11 kilometer persegi, sehingga di geser kemanapun proyek ini jelas akan membentur situs pemukiman masa lalu dibawahnya.  Perlu diambil suatu keputusan strategis dengan menggeser proyek ke wilayah yang mempunyai situs paling rendah tata nilai sejarahnya, mengingat pentingnya proyek ini pula bagi pembangunan jiwa bangsa Indonesia melalui kesadaran tata nilai budaya dan nasionalisme di era globalisasi saat ini.
Keputusan akhir dari proyek ini belum dipublikasikan secara luas, tetapi menurut informasi yang saya terima tidak akan berbeda jauh dari proposal dibawah ini.

Arca Tembikar

Arca Tembikar Kepala HANOMAN, Abad Ke-14, Kerajaan Majapahit, Jawa Timur

Posted by WILWATIKTA (Majapahit) museum on 18 Februari 2012

Posted in: Arca Tembikar. Tagged: Arca, Hanoman, Jawa Timur, Kerajaan Majapahit, Majapahit, Patung, Tembikar, Wilwatikta. Tinggalkan Sebuah Komentar

Jenis : Arca Tembikar
Nama : KEPALA HANOMAN
Era : Abad Ke-14, Kerajaan Majapahit
Material : Tembikar
Asal : Jawa Timur
Dilelang terbuka oleh :
CHRISTIE’S New York Saleroom
20 Rockefeller Plaza, New York, NY 10020
Dengan Data :
A Terracotta Head of Hanuman
INDONESIA, EAST JAVA, CIRCA 14TH CENTURY
Lot Description:
A Terracotta Head of Hanuman
Indonesia, East Java, circa 14th Century
Expressively modeled with gaping mouth and exposed fangs, his hair curled up at the back as if to form a handle
7¾ in. (18.7 cm.) high
Price Realized: $8,225
Sales totals are hammer price plus buyer’s premium and do not reflect costs, financing fees or application of buyer’s or seller’s credits.
Estimate: $8,000 – $12,000
Sale Information:
Sale: 9474 / Lot: 188
INDIAN AND SOUTHEAST ASIAN
20 September 2000
New York, Rockefeller Plaza
Janganlah ditangisi bila artefak sejarah kita dimiliki Kolektor dan Museum ASING, mungkin itu dijarah saat masa penjajahan atau dijual orang kita sendiri atau bahkan anak keturunan yang sedang membutuhkan uang.
“AMATI DENGAN SEKSAMA, TANGKAP AURA-NYA. DAN CIPTAKAN YANG LEBIH INDAH DARI ITU. MEREKA TIDAK AKAN PERNAH BISA MENJARAH BAKAT DAN KELUHURAN YANG DIWARISKAN LELUHUR KITA”.

Celengan Tembikar Babi, Abad Ke-15, Kerajaan Majapahit, Jawa Timur

Posted by WILWATIKTA (Majapahit) museum on 18 Februari 2012

Posted in: Arca Tembikar. Tagged: Celengan Babi, Jawa Timur, Kerajaan Majapahit, Majapahit, Tembikar, Wilwatikta. 2 komentar

Jenis : Arca Tembikar
Nama : CELENGAN BABI MAJAPAHIT
Era : Abad Ke-15, Kerajaan Majapahit
Material : Tembikar
Asal : Jawa Timur
Dilelang terbuka oleh :
CHRISTIE’S New York Saleroom
20 Rockefeller Plaza, New York, NY 10020
Dengan Data :
A Terracotta Piggy Bank
JAVA, CIRCA 15TH CENTURY
Lot Description:
A Terracotta Piggy Bank
Java, circa 15th Century
Solidly standing on his four legs, with a rounded body and full belly, with long protruding snout, bulging eyes, bushy eyebrows, decorative patterns on his forehead and cheeks, a thick cord encircling his neck
13¾ in. (34.9 cm.) high
Price Realized: $4,935
Sales totals are hammer price plus buyer’s premium and do not reflect costs, financing fees or application of buyer’s or seller’s credits.
Estimate: $2,500 – $3,500
Sale Information
Sale 9474 / Lot: 186
INDIAN AND SOUTHEAST ASIAN
20 September 2000
New York, Rockefeller Plaza
Janganlah ditangisi bila artefak sejarah kita dimiliki Kolektor dan Museum ASING, mungkin itu dijarah saat masa penjajahan atau dijual orang kita sendiri atau bahkan anak keturunan yang sedang membutuhkan uang.
“AMATI DENGAN SEKSAMA, TANGKAP AURA-NYA. DAN CIPTAKAN YANG LEBIH INDAH DARI ITU. MEREKA TIDAK AKAN PERNAH BISA MENJARAH BAKAT DAN KELUHURAN YANG DIWARISKAN LELUHUR KITA”.

Arca Celengan Babi, Abad Ke 13 – 15, Jawa Timur

Posted by WILWATIKTA (Majapahit) museum on 16 Februari 2012

Posted in: Arca Tembikar. Tagged: Arca, Jawa Timur, Patung, Tembikar. Tinggalkan Sebuah Komentar

Jenis : Arca Tembikar
Nama : CELENGAN BABI
Asal : Jawa Timur
Era : Kerajaan MAJAPAHIT, abad ke 13 – 15
Material : Tembikar
Koleksi :
ASIAN ART MUSEUM
Chong-Moon Lee Center for Asian Art and Culture
200 Larkin Street San Francisco, CA 94102 415.581.350
Data Museum :
Object ID: F2003.34.20
Designation: Piggy bank
Date: approx. 1300-1500
Medium: Terra-cotta
Place of Origin: Indonesia | East Java
Credit Line: Gift of Mr. Johnson S. Bogart
On display: no
Collection: SCULPTURE
Dimensions: H. 8 in x W. 13 in x D. 5 in, H. 20.3 cm x W. 33.0 cm x D. 12.7 cm
Department: SEA
Janganlah ditangisi bila artefak sejarah kita dimiliki Kolektor dan Museum ASING, mungkin itu dijarah saat masa penjajahan atau dijual orang kita sendiri atau bahkan anak keturunan yang sedang membutuhkan uang.
“AMATI DENGAN SEKSAMA, TANGKAP AURA-NYA. DAN CIPTAKAN YANG LEBIH INDAH DARI ITU. MEREKA TIDAK AKAN PERNAH BISA MENJARAH BAKAT DAN KELUHURAN YANG DIWARISKAN LELUHUR KITA”.

Arca Penghias Tiang, Abad Ke-14 Era Majapahit, Jawa Timur

Posted by WILWATIKTA (Majapahit) museum on 2 Januari 2012

Posted in: Arca Tembikar. Tagged: Arca, Kerajaan Majapahit, Majapahit, Patung, Trowulan, Wilwatikta. Tinggalkan Sebuah Komentar

Jenis : Arca Tembikar
Nama : PENGHIAS TIANG
Era : Abad ke-14, Kerajaan Majapahit
Material : Tembikar
Asal : Jawa Timur
Koleksi :
THE METROPOLITAN MUSEUM OF ART
1000 5th Avenue, New York, NY – USA
Data Museum :
Column Surround with Pensive Woman
Period: Eastern Javanese period, Majapahit kingdom
Date: 14th–15th century
Culture: Indonesia (Java)
Medium: Terracotta
Dimensions: H. 10 3/4 in. (27.3 cm)
Classification: Sculpture
Credit Line: Gift of Marie-Hélène and Guy Weill, in memory of William Wolff, 1992
Accession Number: 1992.151
This artwork is currently on display in Gallery 247
CATATAN :
Di era Majapahit dikenal sebagai masyarakat bercita seni tinggi, hal ini dibuktikan dengan banyak ragamnya artefak peninggalannya. Masyarakat Majapahit dikenal sebagai pembangun ulung di bidang perumahan dan perkotaannya, senantiasa membuat maket kecil dari tembikar sebelum melaksanakan pembangunannya (agar para pengambil keputusan mempunyai gambaran lebih riil tentang bangunan yang direncanakan). Tipikal rumah Jawa adalah bermodel Joglo dengan banyak tiang, tiang-tiang yang bersifat kaku dan monoton berusaha diperlunak dengan memberi pembungkus berupa arca ornamental berbahan tembikar. Biasanya arca yang satu dengan yang lain berbeda, karena dibuat menjadi semacam rangkaian cerita (seperti halnya relief pada candi-candi).
Janganlah ditangisi bila artefak sejarah kita dimiliki Kolektor dan Museum ASING, mungkin itu dijarah saat masa penjajahan atau dijual orang kita sendiri atau bahkan anak keturunan yang sedang membutuhkan uang.
“AMATI DENGAN SEKSAMA, TANGKAP AURA-NYA. DAN CIPTAKAN YANG LEBIH INDAH DARI ITU. MEREKA TIDAK AKAN PERNAH BISA MENJARAH BAKAT DAN KELUHURAN YANG DIWARISKAN LELUHUR KITA”.

Arca Perunggu / Tembaga

Arca Perunggu : VAJRASATTVA, Abad Ke-10

Posted by WILWATIKTA (Majapahit) museum on 18 Februari 2012

Posted in: Arca Perunggu / Tembaga. Tagged: Arca, Patung, Perunggu. 

Jenis : Arca Perunggu
Nama : VAJRASATTVA
Era : Abad Ke-10
Material : Perunggu
Asal : —
Dilelang terbuka oleh :
CHRISTIE’S New York Saleroom
20 Rockefeller Plaza, New York, NY 10020
Dengan Data :
A Bronze Figue of Vajrasattva
INDONESIA, CIRCA 10TH CENTURY
Lot Description:
A Bronze Figue of Vajrasattva
Indonesia, circa 10th Century
Finely cast seated in ‘Royal Ease’ on a round lotus base, a lotus stem rising up to his left shoulder supporting a vajra, with a flaming arched mandorla surmounted by a parasol, with an attractive silvery green patina overall
5¾ in. (14.6 cm.) high
Price Realized: $7,638
Sales totals are hammer price plus buyer’s premium and do not reflect costs, financing fees or application of buyer’s or seller’s credits.
Estimate: $8,000 – $10,000
Sale Information:
Sale: 9474 / Lot: 184
INDIAN AND SOUTHEAST ASIAN
20 September 2000
New York, Rockefeller Plaza
Janganlah ditangisi bila artefak sejarah kita dimiliki Kolektor dan Museum ASING, mungkin itu dijarah saat masa penjajahan atau dijual orang kita sendiri atau bahkan anak keturunan yang sedang membutuhkan uang.
“AMATI DENGAN SEKSAMA, TANGKAP AURA-NYA. DAN CIPTAKAN YANG LEBIH INDAH DARI ITU. MEREKA TIDAK AKAN PERNAH BISA MENJARAH BAKAT DAN KELUHURAN YANG DIWARISKAN LELUHUR KITA”.

Arca Pengawal Budha : MAHABALA, Abad Ke-11, Jawa Timur

Posted by WILWATIKTA (Majapahit) museum on 18 Februari 2012

Posted in: Arca Perunggu / Tembaga. Tagged: Arca, Jawa Timur, Patung, Perunggu. Tinggalkan Sebuah Komentar

Jenis : Arca Perunggu
Nama : MAHABALA, Pengawal Budha
Material : Perunggu
Era : Abad ke-11
Asal : Jawa Timur
Koleksi :
THE METROPOLITAN MUSEUM OF ART
1000 5th Avenue, New York, NY – USA
Data Museum :
The Buddhist Guardian Mahabala
Period: Eastern Javanese period
Date: 11th century
Culture: Indonesia (Java)
Medium: Bronze
Dimensions: Overall: 6 1/2in. (16.5cm)
Classification: Sculpture
Credit Line: Gift of The Kronos Collections, 1995
Accession Number: 1995.570.4
This artwork is currently on display in Gallery 247
Janganlah ditangisi bila artefak sejarah kita dimiliki Kolektor dan Museum ASING, mungkin itu dijarah saat masa penjajahan atau dijual orang kita sendiri atau bahkan anak keturunan yang sedang membutuhkan uang.
“AMATI DENGAN SEKSAMA, TANGKAP AURA-NYA. DAN CIPTAKAN YANG LEBIH INDAH DARI ITU. MEREKA TIDAK AKAN PERNAH BISA MENJARAH BAKAT DAN KELUHURAN YANG DIWARISKAN LELUHUR KITA”.

Arca GANESHA, Abad Ke-10

Posted by WILWATIKTA (Majapahit) museum on 18 Februari 2012

Posted in: Arca Perunggu / Tembaga. Tagged: Arca, Ganesha, Perunggu. 1 komentar

Jenis : Arca Perunggu
Nama : GANESHA
Era : Abad Ke-10
Material : Perunggu
Asal : —
Dilelang terbuka oleh :
CHRISTIE’S New York Saleroom
20 Rockefeller Plaza, New York, NY 10020
Dengan Data :
A Small Bronze Figure of Ganesha
INDONESIA, CIRCA 10TH CENTURY
Lot Description:
A Small Bronze Figure of Ganesha
Indonesia, circa 10th Century
Seated in svastikasana on a round cushion over a rectangular plinth, with four arms, holding a mala, a sweet, and his broken tusk, wearing a serpent brahmanical thread, ornate jatamukuta, and arm ornaments, his elephant trunk unfurling into his right hand
3¾ in. (9.6 cm.) high
Price Realized: $7,285
Sales totals are hammer price plus buyer’s premium and do not reflect costs, financing fees or application of buyer’s or seller’s credits.
Estimate: $3,000 – $4,000
Sale Information:
Sale: 9474 / Lot: 183
INDIAN AND SOUTHEAST ASIAN
20 September 2000
New York, Rockefeller Plaza
Janganlah ditangisi bila artefak sejarah kita dimiliki Kolektor dan Museum ASING, mungkin itu dijarah saat masa penjajahan atau dijual orang kita sendiri atau bahkan anak keturunan yang sedang membutuhkan uang.
“AMATI DENGAN SEKSAMA, TANGKAP AURA-NYA. DAN CIPTAKAN YANG LEBIH INDAH DARI ITU. MEREKA TIDAK AKAN PERNAH BISA MENJARAH BAKAT DAN KELUHURAN YANG DIWARISKAN LELUHUR KITA”.

Arca Perunggu KUBERA, Abad Ke-10, Kerajaan Singhasari (???)

Posted by WILWATIKTA (Majapahit) museum on 18 Februari 2012

Posted in: Arca Perunggu / Tembaga. Tagged: Arca, Kerajaan Singhasari, Kubera, Perunggu. 1 komentar

Jenis : Arca Perunggu
Nama : KUBERA
Era : Abad Ke-10, Kerajaan Singhasari
Material : Perunggu
Asal : Jawa Timur
Dilelang terbuka oleh :
CHRISTIE’S New York Saleroom
20 Rockefeller Plaza, New York, NY 10020
Dengan Data :
An Important Bronze Figure of Kubera
INDONESIA, 9TH/10TH CENTURY
Lot Description:
An Important Bronze Figure of Kubera
Indonesia, 9th/10th Century
Seated on a circular pillow over a stepped plinth supported by two lions, with his right hand in varada mudra and holding the mongoose in his left, wearing long flowing robes richly adorned with jeweled armlets and necklaces, his face with a serene expression with wide open eyes surmounted by a conical headdress, the throneback modeled as a gateway flanked by leogryphs mounted on elephants in openwork, all supporting a flaming nimbus, the pinth centered by a cluster of jewels, with a deep brown patina overall 13¾ in. (34.8 cm.) high
This bronze figure of Kubera is among the very few comparatively large Indonesian bronze figures recorded in public and private collections; another figure of Kubera is in the collection of the Musée Guimet, see A. Le Bonheur, La sculpture indonesienne au Musee Guimet, 1971, cat. no. 3 814, p. 182f. In its general concept, it follows contemporary Indian prototypes created in Nalanda, Bihar; Compare a related example in Inde, Cinq Mille Ans d’Art, Paris, Musee du Petit Palais, 1978/79, cat. no. 97, from the National Museum, New Delhi. The proximity in style is indicative of the direct exchange of Indian bronzes to the South-East Asian region at that time, likely by sea, disseminating Pala style and fueling further regional stylistic evolution.
Pre-Lot Text
Property from a Private Manhattan Collection
Price Realized :$171,000
Sales totals are hammer price plus buyer’s premium and do not reflect costs, financing fees or application of buyer’s or seller’s credits.
Estimate: $175,000 – $225,000
Sale Information:
Sale 9474 / Lot: 193
INDIAN AND SOUTHEAST ASIAN
20 September 2000
New York, Rockefeller Plaza
Janganlah ditangisi bila artefak sejarah kita dimiliki Kolektor dan Museum ASING, mungkin itu dijarah saat masa penjajahan atau dijual orang kita sendiri atau bahkan anak keturunan yang sedang membutuhkan uang.
“AMATI DENGAN SEKSAMA, TANGKAP AURA-NYA. DAN CIPTAKAN YANG LEBIH INDAH DARI ITU. MEREKA TIDAK AKAN PERNAH BISA MENJARAH BAKAT DAN KELUHURAN YANG DIWARISKAN LELUHUR KITA”.

Arca Perunggu BABI BERDIRI, Abad Ke-14, Jawa Timur

Posted by WILWATIKTA (Majapahit) museum on 16 Februari 2012

Posted in: Arca Perunggu / Tembaga. Tagged: Arca, Jawa Timur, Patung, Perunggu. Tinggalkan Sebuah Komentar

Jenis : Arca Perunggu
Nama : BABI BERDIRI
Era : Abad Ke-14, Kerajaan Majapahit
Material : Perunggu
Asal : Jawa Timur
Koleksi :
THE METROPOLITAN MUSEUM OF ART
1000 5th Avenue, New York, NY – USA
Data Museum :
Standing Boar
Period: Eastern Javanese period
Date: ca. 14th century
Culture: Indonesia, (Java)
Medium: Bronze
Dimensions: W. 6 13/16 in. (17.3 cm)
Classification: Sculpture
Credit Line: Samuel Eilenberg Collection, Gift of Samuel Eilenberg, 1987
Accession Number: 1987.142.259
This artwork is currently on display in Gallery 247
Janganlah ditangisi bila artefak sejarah kita dimiliki Kolektor dan Museum ASING, mungkin itu dijarah saat masa penjajahan atau dijual orang kita sendiri atau bahkan anak keturunan yang sedang membutuhkan uang.
“AMATI DENGAN SEKSAMA, TANGKAP AURA-NYA. DAN CIPTAKAN YANG LEBIH INDAH DARI ITU. MEREKA TIDAK AKAN PERNAH BISA MENJARAH BAKAT DAN KELUHURAN YANG DIWARISKAN LELUHUR KITA”.

Arca BUDHA Shakyamuni, Abad Ke-8, Jawa Tengah

Posted by WILWATIKTA (Majapahit) museum on 1 Februari 2012

Posted in: Arca Perunggu / Tembaga. Tagged: Arca, Budha, Jawa Tengah, Kerajaan Mataram Kuno, Perunggu. Tinggalkan Sebuah Komentar

Jenis : Arca Perunggu
Nama : BUDHA SAKYAMUNI
Era : Abad Ke-8
Material : Perunggu
Asal : Jawa Tengah
Koleksi :
The Bavarian State Museum of Ethnology
(Staatliches Museum für Völkerkunde)
Maximilianstraße 42, D-80538 München
Germany
Data Museum :
Standing Buddha Shakyamuni
SMV 30-1-7
Type: Sculpture
Materials: Bronze cast by lost wax process
Measurements: 19 cm
Creator name: Unknown
Where it was made: Indonesia; Central Java
Time period: 08th Century
Function: Object of worship and meditation
Acquisition:
Acquired by exchange from another museum
in 1930.
Copyright Acknowledgements:
Owner: State Property, Germany
Museum: State Museum of Ethnology, Munich, Bavaria
Credit line: State Museum of Ethnology, Munich, Germany
Why this is a masterpiece:
This figure of a standing Buddha shows the influence of the school of sculpture of Buddhapad, a small town situated at the mouth of the Krishna river not far from Amaravati in Andhra Pradesh, India.
The Buddhapad Buddhas are related in style to the Buddhas of Amaravati but with a strong Gupta influence and they exerted a salient influence on the bronze sculpture of Mainland Southeast Asia and Indonesia.
Although our example shows all the characteristics of the style of Buddhapad, the figure seems to be more slender and refined. It is an excellent example of the adaptation and refinement of traditional Indian art forms in the local
context of Central Java.
History of the Object:
The figure was collected by A.H. Smissaert, who was Resident of Yogyakarta from 1823 to 1825. It was bought in 1830 by the Museum of Antiquities in Leiden and was first described in 1842 and again in 1885 by C. Leemans, the director of that museum. In 1903 it was taken over by the National Museum of Ethnology in Leiden. In mid-January 1930 the Leiden museum gave it to our museum in exchange for four vessels from Peru.
Janganlah ditangisi bila artefak sejarah kita dimiliki Kolektor dan Museum ASING, mungkin itu dijarah saat masa penjajahan atau dijual orang kita sendiri atau bahkan anak keturunan yang sedang membutuhkan uang.
“AMATI DENGAN SEKSAMA, TANGKAP AURA-NYA. DAN CIPTAKAN YANG LEBIH INDAH DARI ITU. MEREKA TIDAK AKAN PERNAH BISA MENJARAH BAKAT DAN KELUHURAN YANG DIWARISKAN LELUHUR KITA”.

Arca Penunggang Gajah, Abad Ke 14 – 15 Era Kerajaan MAJAPAHIT, Jawa Timur

Posted by WILWATIKTA (Majapahit) museum on 12 Januari 2012

Posted in: Arca Perunggu / Tembaga. Tagged: Arca, Jawa Timur, Kerajaan Majapahit, Lampu Minyak, Majapahit, Perunggu, Wilwatikta. Tinggalkan Sebuah Komentar

Jenis : Arca Perunggu
Nama : PENUNGGANG GAJAH
Era : Abad Ke 14 – 15, Kerajaan Majapahit
Material : Perunggu
Asal : Jawa Timur
Fungsi : Lampu Minyak
Koleksi :
The Masterpieces and Infocentre
(The New Rijksmuseum)
Jan Luijkenstraat 1, 1071 CJ Amsterdam
Data Museum :
Bronze oil lamp shaped as an elephant with rider
AK-MAK-268
Type: Sculpture
Materials: bronze
Measurements: 12.3 cm, 20.5 cm, 24.9 cm
Creator name: anonymous
Where it was made: Indonesia
Time period: 14th Century – 15th Century
Function: oil lamp
Acquisition:
Long-term loan from the Association of Friends of Asian Art (VVAK), acquired from the estate of F.L. Broekveldt in 1940
Copyright
Acknowledgements
Owner: Vereniging van Vrienden der Aziatische Kunst
Museum: Rijksmuseum, Amsterdam
Credit line
Why this is a masterpiece:
The wick of this oil lamp emerged from the elephant’s trunk and its massive body served as the reservoir for the oil. The animal and its rider are imaginatively represented, the elephant with its accoladeshaped
ears edged with meanders and bushy eyebrows. This oil
lamp shows an ascetic riding the strongest animal in the world, the elephant, without having to use a hook. He is seated loosely on the giant animal’s back, using nothing other than his mental powers to ride it.
History of the Object:
The playful way the animal is represented demonstrates the liveliness of bronze art in 14th- and 15th-century Java. The striking rider is an ascetic. At the time, ascetics played an important role – they had gained supernatural powers and were hence able to perform supernatural deeds and even become immortal. Practicing ascetics was therefore encouraged.
Janganlah ditangisi bila artefak sejarah kita dimiliki Kolektor dan Museum ASING, mungkin itu dijarah saat masa penjajahan atau dijual orang kita sendiri atau bahkan anak keturunan yang sedang membutuhkan uang.
“AMATI DENGAN SEKSAMA, TANGKAP AURA-NYA. DAN CIPTAKAN YANG LEBIH INDAH DARI ITU. MEREKA TIDAK AKAN PERNAH BISA MENJARAH BAKAT DAN KELUHURAN YANG DIWARISKAN LELUHUR KITA”.

Kereta & Kusir, Abad Ke-15 Era Majapahit, Jawa Timur

Posted by WILWATIKTA (Majapahit) museum on 2 Januari 2012

Posted in: Arca Perunggu / Tembaga. Tagged: Arca, Kerajaan Majapahit, Majapahit, Patung, Perunggu, Trowulan, Wilwatikta. Tinggalkan Sebuah Komentar

Jenis : Arca Perunggu
Nama : KERETA dan KUSIR
Era : Abad Ke-15, Kerajaan Majapahit
Material : Perunggu
Asal : Jawa Timur
Koleksi :
THE METROPOLITAN MUSEUM OF ART
1000 5th Avenue, New York, NY – USA
Data Museum :
Pull Toy of a Cart and Driver
Period: Majapahit kingdom
Date: ca. 15th century
Culture: Indonesia (East Java)
Medium: Bronze
Dimensions: H. 10 11/16 in. (27.2 cm)
Classification: Sculpture
Credit Line: Samuel Eilenberg Collection, Gift of Samuel Eilenberg, 1987
Accession Number: 1987.142.261a–c
This artwork is currently on display in Gallery 247
Bronze and terracotta wheeled objects, probably intended to be children’s toys, are found in many cultures—the early art of India, for example, is rich in such material. It is assumed that when made from the more costly bronze, the toys were for children of the upper classes.
Bronze toys with wheels and axles from the Eastern Javanese period usually take the form of horses and riders or rams and other animals. Representations of carts and drivers are uncommon but probably once existed in some numbers. In this example, the cart, faithfully reproduced from some original, is carefully modeled, but the driver is represented in a curiously cursory fashion. His dress and hairstyle indicate his humble origins, and his cap (or pigtail) and long pointed nose give him the look of a character from the Javanese shadow-puppet world. The significance of the short object in his right hand and of the longer one held in his left and extending beyond his elbows is unclear. The charm of the object is as apparent to us today as it must have been to its original owner.
Janganlah ditangisi bila artefak sejarah kita dimiliki Kolektor dan Museum ASING, mungkin itu dijarah saat masa penjajahan atau dijual orang kita sendiri atau bahkan anak keturunan yang sedang membutuhkan uang.
“AMATI DENGAN SEKSAMA, TANGKAP AURA-NYA. DAN CIPTAKAN YANG LEBIH INDAH DARI ITU. MEREKA TIDAK AKAN PERNAH BISA MENJARAH BAKAT DAN KELUHURAN YANG DIWARISKAN LELUHUR KITA”.

Arca Yoga Tantra, Abad Ke-15 Era Majapahit, Jawa Timur

Posted by WILWATIKTA (Majapahit) museum on 2 Januari 2012

Posted in: Arca Perunggu / Tembaga. Tagged: Arca, Kerajaan Majapahit, Majapahit, Patung, Perunggu, Trowulan, Wilwatikta. Tinggalkan Sebuah Komentar

Jenis : Arca Perunggu
Nama : YOGA TANTRA
Era : Abad Ke-15, Kerajaan Majapahit
Material : Perunggu
Asal : Jawa Timur
Koleksi :
THE METROPOLITAN MUSEUM OF ART
1000 5th Avenue, New York, NY – USA
Data Museum :
Seated Female Ascetic
Period: Eastern Javanese period, Majapahit kingdom
Date: 15th–16th century
Culture: Indonesia (Java)
Medium: Bronze
Dimensions: H. 6 5/8 in. (16.8 cm)
Classification: Sculpture
Credit Line: Gift of Dr. Victoria Chan-Palay, 1997
Accession Number: 1997.435
This artwork is currently on display in Gallery 247
Small bronze sculptures of women and children were produced in some number during the Majapahit period. The function of these objects remains unclear. They may have been used as dolls, or as substitutes for certain individuals in magical rituals or other ceremonies. Her thin arms and shaved head suggest that this figure may represent an ascetic. She is seated with left leg folded beneath her, and wears a sarong, serpentine armlets, and a necklace with leaf-shaped pendants and bands around her wrists and ankles. She has a serene expression, heavy-lidded downcast eyes, and prominent arched eyebrows.
Janganlah ditangisi bila artefak sejarah kita dimiliki Kolektor dan Museum ASING, mungkin itu dijarah saat masa penjajahan atau dijual orang kita sendiri atau bahkan anak keturunan yang sedang membutuhkan uang.
“AMATI DENGAN SEKSAMA, TANGKAP AURA-NYA. DAN CIPTAKAN YANG LEBIH INDAH DARI ITU. MEREKA TIDAK AKAN PERNAH BISA MENJARAH BAKAT DAN KELUHURAN YANG DIWARISKAN LELUHUR KITA”.

Arca Bocah Majapahit, Abad Ke-14, Jawa Timur

Posted by WILWATIKTA (Majapahit) museum on 2 Januari 2012

Posted in: Arca Perunggu / Tembaga. Tagged: Arca, Kerajaan Majapahit, Majapahit, Perunggu, Trowulan, Wilwatikta. Tinggalkan Sebuah Komentar

Jenis : Arca Perunggu
Nama : BOCAH MAJAPAHIT
Era : Abad Ke-14, Kerajaan Majapahit
Material : Perunggu
Asal : Jawa Timur
Koleksi :
THE METROPOLITAN MUSEUM OF ART
1000 5th Avenue, New York, NY – USA
Data Museum :
Image of a Noble Boy
Period: Eastern Javanese period, Majapahit kingdom
Date: 14th century
Culture: Indonesia (Java)
Medium: Bronze
Dimensions: H. (without base) 5 7/16 in. (13.8 cm)
Classification: Sculpture
Credit Line: Samuel Eilenberg Collection, Gift of Samuel Eilenberg, 1987
Accession Number: 1987.142.199
This artwork is currently on display in Gallery 247
Janganlah ditangisi bila artefak sejarah kita dimiliki Kolektor dan Museum ASING, mungkin itu dijarah saat masa penjajahan atau dijual orang kita sendiri atau bahkan anak keturunan yang sedang membutuhkan uang.
“AMATI DENGAN SEKSAMA, TANGKAP AURA-NYA. DAN CIPTAKAN YANG LEBIH INDAH DARI ITU. MEREKA TIDAK AKAN PERNAH BISA MENJARAH BAKAT DAN KELUHURAN YANG DIWARISKAN LELUHUR KITA”.